Startup VS Itaewon Class, Siapa Juaranya?

Erica
7 min readDec 13, 2020

Season drakor Startup akhirnya selesai pada weekend lalu. Beberapa penonton terlihat cukup puas dengan endingnya, beberapa malah menuntut ending yang seharusnya bisa lebih dari ini.

Sebenarnya dalam tahun ini juga release drakor yang menularkan semangat yang sama seperti waktu nonton Startup, yaitu Itaewon Class. Banyak yang membandingkan ending drakor Itaewon Class dengan Startup. Apa kamu juga termasuk salah satu yang bandingin dua cerita ini? Kalau gitu yuk kita kupas tuntas dua drakor tentang bisnis yang paling hype se-Indonesia tahun 2020 ini.

Startup.

Salah satu yang membuat drakor ini hype adalah tema perusahaan rintisan lengkap dengan sudut pandang CEO, Staff, Startup accelerators hingga ke Investor. Untuk kamu yang masih awam dengan dunia startup di kehidupan nyata mungkin judul setiap episode bisa membantu. Seperti Key Person (Keyman), Demo Day, dan masih banyak lagi yang dunia startup banget. Para penonton yang sudah expert di bidang ini tentunya haus akan pembahasan yang lebih dalam dari tiap episode. Namun sayangnya, malah beberapa episode gak membahas sub judul mereka lebih dalam. Misalnya, judul episode Demo Day, tapi yang dibahas dalam satu episode itu malah Dal Mi yang sibuk memikirkan perasaannya untuk Nam Do San atau Han Ji Pyeong.

Nah akhirnya para expertise startup malah kepincut dengan drama percintaan karena memang menghadirkan dua tokoh yang bertolak belakang tapi dengan persona CTO dan Investor. Penonton saling mengklaim posisi di dunia nyata keputusan apa yang diambil, apalagi untuk para cewek-cewek yang menghayal jika dihadapkan pada dua pria ini siapa yang akan jadi pilihan mereka?

Masuk ke dua tokoh pria yang menggemparkan se-Indonesia. Nam Do San dan Han Ji Pyeong.

Karakter Nam Do San di sini adalah pria yang awalnya bukan siapa-siapa. Iya, dia pernah menang Olimpiade Matematika waktu SD (walaupun akhirnya di beberapa episode ke depan dibahas bahwa itu hasil mencontek) tapi aslinya memang jenius karena bisa akselerasi hingga tingkat kuliah. Saat dewasa, perusahaan yang dia pegang gak bergerak sama sekali karena gak punya bisnis model untuk mendapatkan cuan. Jadi sekedar pintar, tapi bingung pintarnya ini mau dibawa kemana untuk menghasilkan uang?

Sampai akhirnya seorang investor bermulut pedas hadir, ia adalah Han Ji Pyeong. Gak segan-segan komentarin Nam Do San tentang kesalahan-kesalahannya dalam berbisnis. Salah satunya adalah kenyataan bahwa Nam Do San gak cocok jadi CEO. Bukannya ciut, Nam Do San malah ikut semua omongan Han Ji Pyeong yang pedas. Bahkan ia rela menyerahkan jabatan CEO ke Seo Dal Mi yang dinilai Han Ji Pyeong lebih qualified dibandingkan dirinya.

Beralih ke kisah cinta mereka, Nam Do San di sini digambarkan sebagai tokoh yang langka dalam dunia per-drakor-an. Bukan dari keluarga yang kaya, cengeng dan gak peka. Bisa dibuktikan setiap adegan ia membalas pesan Dal Mi dan ketahuan orang lain, mereka bakal gemas sama pingin jewer Do San karena cara dialog chat-nya berdasarkan fakta pengetahuan dan gak ada romantis-romantisnya.

Apalagi di hari ulang tahunnya, Dal Mi sudah dandan total agar dipuji oleh Do San pastinya, tapi yang terjadi saat bertemu Dal Mi, gak ada sedikit pun Do San memuji Dal Mi yang sudah dandan total dan malah membahas kasus pelik yang mereka buat.

Tapi disamping sifat gak pekanya itu, kelebihannya Do San adalah ia fokus dengan mimpi-mimpinya dan mau hadir ke Dal Mi sebagai dirinya apa adanya. Mau berjuang bersama-sama dari titik nol, dan gak lupa siapa yang udah bareng bantuin dia dari nol. Yang paling penting Nam Do San gak menunda perasaannya. Waktu ia menyadari hatinya untuk Dal Mi, dia berjuang untuk mendapatkan Dal Mi. Hasilnya? Cinta pertama Dal Mi kalah dengan perjuangan Nam Do San.

Sebaliknya Han Ji Pyeong, penuh kehati-hatian, penuh pertimbangan, tapi juga percaya atas keputusan diri sendiri yang ia ambil. Kalau diliat dari latar belakang ini semua karena selama ini ia hidup sendirian. Terbiasa berjuang sendiri. Tapi, justru terbalik dengan Do San, Han Ji Pyeong peka sekali. Adegan tanpa dialog dari perilaku Han Ji Pyeong yang buat para wanita berharap menjadi Dal Mi. Seperti menaruh tangan di atas kepala Dal Mi waktu Dal Mi masuk ke mobilnya, mengaduk mie untuk Dal Mi, sampai tutup jendela waktu Dal Mi nangis supaya lebih nyaman. Perhatian kecil tanpa minta balasan dari Han Ji Pyeong juga cara dia menyampaikan rasa sukanya ke Dal Mi secara dewasa buat cewek-cewek di luar sana histeris. Tapi memang karakter ini seperti pria-pria drakor lainnya yang tajir melintir, meskipun memang itu hasil jerih payahnya sendiri.

Sampai sini kalian masih #TeamNamDoSan atau pindah ke #TeamHanJiPyeong? Atau malah sebaliknya?

Apapun itu endingnya sudah ketebak ya Dal Mi akhirnya jatuh ke hatinya siapa.

Itaewon Class.

Drakor yang membahas kisah seorang Park Sae Ro Yi ini membawa kita hanyut dalam semangatnya membangun bisnis bersama dengan Yi Seo. Kalau di Startup Seo Dal Mi bingung memilih antara Nam Do San dan Han Ji Pyeong, di Itaewon Class Park Sae Ro Yi bingung memilih Yi Seo atau Soo Ah.

Kesampingkan dulu kisah percintaan mereka. Dalam Itaewon Class, konflik yang ada lebih seru dan lebih menegangkan sehingga penonton tidak terlalu dimanjakan dengan kisah cinta yang menye-menye. Bisa dibilang konflik dalam drakor ini penyelesaiannya lebih jantan dan bold dari masing-masing karakter. Dari segi style juga jauh dari style perkantoran dan lebih artsy. Bisa diliat dari style rambut Park Sae Ro Yi, Yi Seo, sampai ke anggota cafe Dan Bam lainnya yang stylenya agak ‘di luar garis normal’.

Itaewon Class juga bisa dibilang agak berbeda dengan drakor lainnya karena sedikit adegan makan bareng keluarga, atau punya keluarga lengkap nan harmonis seperti di drakor lainnya. Karakter di dalam Itaewon Class juga lebih sedikit dibandingkan Startup, mungkin hal ini yang membuat pengenalan masing-masing karakernya lebih dalam.

Sebaliknya dari Startup, meskipun terkesan ‘selengean’ tapi lebih banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari masing-masing karakter di Itaewon Class. Yuk kita kupas tuntas pelajaran yang bisa diambil dari para pegawai Dan Bam.

Hyun Yi Koki dari Dan Bam yang merupakan transgender. Awalnya ia menutupi identitasnya dan malu kalau sampai ketahuan orang-orang kalau dirinya adalah seorang transgender. Sampai akhirnya dia dibacain Yi Seo puisi ini:

“Aku adalah batu. Maju dan bakar aku. Aku tidak akan bergerak sedikit pun karena aku adalah batu. Silahkan pukuli aku. Aku adalah batu yang solid.

Maju dan tinggalkan aku dalam kegelapan. Aku adalah batu yang bersinar sendirian. Aku tidak akan patah, aku tidak akan terbakar, atau membusuk karena aku bertentangan dengan jalan alami.

Aku bertahan hidup.

Aku seorang berlian.”

Yi Seo bukan tanpa alasan bacain puisi itu untuk Hyun yi, tapi memang Hyun yi nyaris dipecat beberapa kali dari Dan Bam dan dia buktikan kalau dia bisa bertahan.

Choi Seung Kwon Dibesarkan dengan grup preman gak lantas membuatnya hanyut dalam dunia itu. Ia berani keluar dari lingkaran pertemanannya yang toxic dan bergabung dengan positive vibes dari Park Sae Ro Yi. Saat seseorang menemukan support system yang tepat, maka ia akan melesat. Terbukti dengan genk Park Sae Ro Yi, Choi Seung Kwong yang dulunya adalah seorang preman bisa menjadi direktur.

Toni Pria kulit hitam ini mencari ayahnya yang ternyata orang Korea. Tentu aja beberapa kali kena diskriminasi karena warna kulitnya yang berbeda. Tapi itu gak membuat Toni putus asa, menyerah atau bahkan membenci orang-orang Korea. Pencariannya yang gak mungkin, akhirnya membuahkan hasil manis. Walau gak bertemu ayahnya karena ternyata sudah meninggal, tapi Toni akhirnya bisa bertemu nenek kandungnya.

Nah masuk ke pembahasan tiga karakter utama, Park Sae Ro Yi, Soo Ah dan Yi Seo. Mungkin karena ini diangkat dari komik, maka pendalaman karakternya lebih kental. Park Sae Ro Yi dengan karakternya yang aneh, orang mau bunuh diri malah disuruh beneran. Tapi setelah itu dia bilang kalau dia sih gak mau, karena gak ada yang tau hari esok bakal ada kejadian apa dan tiap hari selalu beda.

Yi Seo selalu dapetin apa yang dia mau. Sebenarnya begitu juga dengan Soo Ah. Mereka punya karakter yang sama dengan delivery yang beda. Sama seperti di Startup kita gak bisa benci Nam Do San atau Han Ji Pyeong, di Itaewon pun kita gak bisa benci Soo Ah atau Yi Seo. Karena keduanya punya caranya sendiri untuk mengungkapkan rasa sayang.

Yi Seo memilih untuk bantu Park Sae Ro Yi dari sisinya dari nol. Sedangkan Soo Ah bantu dari jauh dengan menjadi mata-mata Jangga (Perusahaan musuh) sampai akhirnya bisa dijatuhin telak. Yang lebih berdampak di sini sebenarnya cara kerja Soo Ah. Dia rela bertahun-tahun lamanya harus memendam rasa sukanya ke Park Sae Ro Yi untuk menghancurkan musuh. Tapi balik lagi, seseorang yang menemani kita, dari titik terendah hingga ke puncak adalah orang yang paling pantas untuk kita pertahankan.

Walaupun endingnya ketebak Park Sae Ro Yi memilih Yi Seo, tapi ending yang diberikan lebih memberikan efek kemenangan atas dendam yang terbalaskan dan tidak terlalu mengekspose kisah cinta yang menye-menye. Mungkin ini pula yang membuat penonton membandingkan ending Itaewon Class dengan ending Startup yang baru tamat hari minggu lalu.

Jadi kalau kamu sendiri, secara keseluruhan lebih suka mana nih Startup atau Itaewon Class?

--

--